CAGARBOLA – Mengenal Sidrap: Kebun Angin Pertama dan Terbesar di Indonesia

Keren, Satu Lagi Kebun Angin Raksasa di Sulsel

Liputan6.com, Jakarta – Terletak di perbukitan Pabbaresseng, Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan. PLTB ini merupakan proyek pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia, yang tidak hanya mengandalkan potensi alam, tetapi juga menawarkan solusi nyata bagi tantangan energi bersih dan perubahan iklim.

Selain sebagai yang pertama, PLTB Sidrap juga merupakan pembangkit tenaga angin terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menjadikannya simbol komitmen Indonesia dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Dengan kapasitas total sebesar 75 megawatt (MW), PLTB Sidrap terdiri dari 30 turbin angin yang menjulang setinggi 80 meter di atas perbukitan yang menghadap langsung ke Laut Flores. Setiap turbin—yang diproduksi oleh Gamesa Lolica Corporation—dilengkapi dengan baling-baling sepanjang 57 meter dan mampu menghasilkan daya sebesar 2,5 MW. Total produksi listrik dari seluruh turbin ini disalurkan ke jaringan interkoneksi PLN melalui sistem tapping pada jaringan SUTT 150 kV Sidrap-Maros.

Sistem interkoneksi ini terdiri dari empat sirkuit, termasuk dua konduktor zebra sepanjang 3 kilometer dengan delapan tower, yang terhubung secara double phi ke jalur transmisi 150 kV. Daya listrik yang dihasilkan kemudian dialirkan ke sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan, mencakup sebagian wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.

Keunggulan utama dari PLTB Sidrap adalah pemanfaatan angin sebagai sumber daya utama—energi yang terbarukan, melimpah, dan tidak menghasilkan emisi karbon. Proses pembangkitan listrik di PLTB ini nyaris tanpa jejak karbon, menjadikannya salah satu pembangkit yang ramah lingkungan dan berkontribusi langsung terhadap target penurunan emisi gas rumah kaca nasional.

Lebih dari sekadar proyek energi, PLTB Sidrap juga membawa dampak positif bagi masyarakat lokal. Selama masa pembangunan, proyek ini membuka lapangan kerja dan mendorong keterlibatan wirausaha lokal. Kehadiran PLTB juga meningkatkan keandalan dan keterjangkauan akses listrik di kawasan sekitar, memperkuat infrastruktur energi di wilayah yang selama ini belum sepenuhnya terlayani.

Dengan segala potensinya, PLTB Sidrap menjadi simbol transisi energi Indonesia—menunjukkan bahwa dengan pemanfaatan teknologi yang tepat dan potensi lokal, negeri ini mampu melangkah menuju masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan mandiri secara energi.


2 dari 3 halaman

Sidrap: Kabupaten Agribisnis Modern di Sulawesi Selatan

Kabupaten Sidenreng Rappang, atau yang lebih dikenal dengan Sidrap, terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Berjarak sekitar 180 km dari Makassar dan 95 km dari Parepare, ibukota kabupaten ini, Pangkajene Sidenreng, dapat dicapai sekitar 4 jam perjalanan darat dari Makassar. Dengan luas wilayah 2.506,19 km², Sidrap memiliki posisi geografis strategis di koordinat 3° 43′ – 4° 09′ Lintang Selatan dan 119° 41′ – 120° 10′ Bujur Timur, berbatasan dengan beberapa kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Pinrang dan Enrekang di utara, Kabupaten Barru dan Soppeng di selatan, Kabupaten Luwu dan Wajo di timur, serta Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare di barat.

Wilayah Sidrap memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 10 meter hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Keanekaragaman geografis ini turut mendukung potensi pertanian dan keanekaragaman hayati. Luas area hutan mencapai 68.811 Ha, yang terdiri dari hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan suaka alam. Potensi alam ini menjadi aset berharga yang perlu dikelola dengan bijak untuk kesejahteraan masyarakat Sidrap.

Dengan populasi sekitar 250.000 jiwa (data perlu diperbarui), Sidrap memiliki komposisi penduduk mayoritas suku Bugis. Terdapat 11 kecamatan, 38 kelurahan, dan 65 desa yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Meskipun data laju pertumbuhan penduduk (1,07% per tahun hingga 2017) dan persentase penduduk miskin (5,32% pada 2017) membutuhkan pembaruan data terkini, hal ini tetap menjadi perhatian penting dalam pembangunan Sidrap.

3 dari 3 halaman

Potensi Agribisnis dan Pembangunan di Sidrap

Visi Kabupaten Sidrap, yaitu ‘Sidenreng Rappang sebagai Pusat Agribisnis Modern dan Lima Terbaik di Sulawesi Selatan dalam Pembangunan Manusia’, mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Misi pembangunan difokuskan pada optimalisasi sumber daya alam, pengembangan agribisnis modern, kemandirian ekonomi masyarakat, peningkatan pelayanan pemerintahan yang efektif dan efisien, serta pelestarian budaya lokal yang kaya.

Berbagai program pembangunan telah dan akan terus dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Peningkatan infrastruktur, pelatihan bagi petani, serta akses terhadap teknologi pertanian modern menjadi beberapa fokus utama. Dengan potensi alam yang melimpah dan komitmen pemerintah, Sidrap berpeluang besar untuk menjadi pusat agribisnis yang maju dan berkontribusi signifikan bagi perekonomian Sulawesi Selatan.

Salah satu upaya nyata dalam mendukung sektor agribisnis adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani. Pemerintah daerah juga berupaya untuk meningkatkan akses petani terhadap teknologi pertanian modern, seperti penggunaan pupuk organik dan sistem irigasi yang efisien. Dengan demikian, diharapkan produktivitas pertanian di Sidrap dapat meningkat dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Selain fokus pada sektor pertanian, pemerintah Sidrap juga memperhatikan pembangunan infrastruktur pendukung. Pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah. Hal ini penting untuk menunjang kelancaran distribusi hasil pertanian dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *