CAGARBOLA – Donald Trump Tetapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Pengusaha Harus Apa?

FOTO: Neraca Perdagangan Januari 2022 Surplus USD 930 Juta

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump resmi menetapkan tarif impor sebesar 32 persen bagi barang asal Indonesia. Menanggapi itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia meminta kepada seluruh pengusaha di Tanah Air untuk menyusun strategi yang tepat.

Sekretaris Jenderal Hipmi Anggawira menjelaskan, antisipasi tarif tinggi AS tidak bisa semata dilakukan pemerintah. Kalangan pengusaha juga diharapkan bahu membahu.

Misalnya dengan melakukan peningkatan efisiensi produksi, adopsi teknologi digital, serta penguatan rantai pasok lokal. Hal tersebur dinilai jadi kunci untuk mempertahankan daya saing di tengah ketidakpastian global.

“Kita tidak boleh hanya bersikap defensif. Ini saatnya dunia usaha mengambil langkah proaktif dengan strategi adaptif agar tetap bisa bersaing,” kata Anggawira dalam keterangannya, ditulis Sabtu (5/4/2025).

Dia juga menegaskan ketahanan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kecepatan dan ketepatan respons dalam menghadapi kebijakan proteksionisme seperti ini.

“Jika kita lambat bertindak, kita hanya akan menjadi korban dari kebijakan negara lain. Indonesia harus menunjukkan ketangguhan ekonomi dengan kebijakan yang cerdas, cepat, dan berorientasi pada solusi nyata,” ungkap Anggawira.

Menurutnya, penetapan tarif 32 persen buat barang Indonesia ke AS berdampak pada berbagai aspek. Mulai dari menekan volume ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam, berdampak buruk ke defisit perdagangan Indonesia, hingga terganggunya lapangan pekerjaan.

“Kita menghadapi ancaman nyata. Tarif tinggi ini bisa memukul ekspor kita ke AS, memperburuk defisit perdagangan, dan berimbas pada lapangan kerja,” kata Anggawira.

“Jika pemerintah dan dunia usaha tidak cepat bertindak, dampaknya bisa lebih besar dari yang kita perkirakan,” imbuhnya.

 


2 dari 3 halaman

Ancaman Badai PHK

Diberitakan sebelumnya, Kelompok pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) meminta pemerintah tidak salah langkah dalam merespons kebijakan tarif impor AS terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Sebab jika itu terjadi, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pada industri TPT bakal semakin membludak dengan adanya kebijakan tarif Trump sebesar 32 persen terhadap Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan, tujuan tarif resiprokal Trump adalah jelas, agar defisit perdagangan antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya bisa berkurang.

Sehingga, Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena sanksi itu wajib memitigasinya dengan cermat.

“Kami minta perlindungan dari pemerintah untuk segera menyusun tim negosiasi, berangkatkan ke Amerika dan bicara dengan tim Trump untuk turunkan trade deficit. Dengan harapan angka 32 persen bisa dapat tarif lebih ringan,” ujarnya dalam sesi konferensi pers virtual, Jumat (4/4/2025).

 

3 dari 3 halaman

Cari Pasar Alternatif

Menurut dia, banyak negara yang juga terkena tarif impor Trump bakal mencari pasar alternatif untuk membuang produknya. Adapun Indonesia diyakini sebagai salah satu pasar paling potensial di luar Amerika Serikat.

Alhasil, pasar Indonesia akan semakin dibanjiri produk-produk tekstil dari berbagai negara. Situasi tersebut bakal membuat sektor industri TPT dalam negeri semakin lemah, sehingga badai PHK lanjutan tak lagi terelakkan.

“Jangan sampai Indonesia dengan populasi banyak jadi tujuan ekspor. Nanti dibuang ke Indonesia, akan membuat dampaknya ke PHK semakin parah di sektor TPT,” tegas Jemmy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *